Pengelolaan dan Analisis Data Spasial

Perkembangan yang cepat dan mudahnya akses untuk teknologi serta kualitas tinggi dari citra satelit dan keakuratan teknologi satelit navigasi, memungkinkan para pemangku kebijakan untuk memonitor penutupan hutan dan membuat rencana ruang yang informatif untuk memfasilitasi pembangunan berkelanjutan.

Pelatihan dan Magang

SEKALA menyediakan pelatihan dan magang tentang Sistem Informasi Geografis, pemrosesan citra satelit, penginderaan jauh, perencanaan ruang, REDD+ dan pemetaan partisipatif untuk berbagai macam pemangku kepentingan dari pemerintah, lembaga swadaya masyarakat, swasta dan kelompok masyarakat.

Beberapa session dalam pelatihan dipakai untuk berdiskusi tentang ketersediaan data, ketidakkonsistentan data, mekanisme sharing data, standar, metadata dan analysis. Selain itu tema-tema yang lebih teknis juga diberikan seperti di bawah ini:

Manajemen Program

SEKALA bertujuan untuk menyediakan dukungan manajemen program bagi organisasi di Indonesia yang bekerja untuk isyu-isyu lingkungan dan sumber daya alam. SEKALA menyediakan dukungna berikut:

  • Mengembangkan proposal
  • Melakukan penilaian awal / dasar
  • Membangun skema monitoring dan evaluasi yang partisipatif
  • Memetakan para pihak (stakeholder) yang berpengaruh dan penting.
  • Menulis laporan proyek.

Pemetaan Partisipatif

Pemetaan partisipatif adalah metode yang memungkinkan masyarakat adat memetakan wilayah dan sumber daya mereka dengan cara partisipatif. Metode ini juga bisa digunakan untuk memediasi konflik penggunaan lahan dan menyediakan ruang bagi para pihak untuk bernegosiasi dan menyepakati masalah-masalah perencanaan ruang dan batas-batas wilayah adat.

Pemrosesan dan Penyediaan Citra Satelit

SEKALA menyediakan citra satelit resolusi tinggi dan menyediakan layanan untuk enhancement (memperjelas), rektifikasi, mosaik dan interpretasi citra satelit.

Sebagai bagian dari pelayanan ini, SEKALA akan:

Deteksi dan Pengelolaan Kebakaran

Api umumnya digunakan di Indonesia untuk membuka lahan bagi keperluan perladangan berpindah dan pembangunan perkebunan skala besar. Walaupun kebakaran dapat diatasi, kadang-kadang dampaknya cukup luas dan merusak. SEKALA mengumpulkan data dari satelit dan data spasial kebakaran hutan dan lahan serta melakukan survey lapangan untuk menguji titik api. SEKALA juga menganalisis data ini untuk mengembangkan strategi yang realistis, yang dapat digunakan untuk mengurangi kebakaran hutan di Indonesia.

Mendukung REDD+

Deforestasi dan perubahan penggunaan lahan adalah penyebab utama pemanasan global. Mereka menyumbang 20-25% dari emisi karbon global, dan lebih dari sepertiga emisi dari negara-negara berkembang. Di Indonesia, deforestasi dan perubahan penggunaan lahan diperkirakan mencapai 80% dari emisi karbon Indonesia dan 6% dari emisi gas rumah kaca global. Emisi karbon yang dilepaskan dari kegiatan logging, pembakaran dan konversi hutan dan lahan gambut Indonesia ini, telah membuat Indonesia menjadi pencemar terbesar keempat gas rumah kaca di dunia setelah Amerika Serikat, Uni Eropa dan China.

Mediasi Konflik

Konflik pemanfaatan dan pengelolaan sumber daya alam yang umum di Indonesia adalah sebagai akibat tumpang-tindih batas konsesi skala besar tanah-tanah adat. Sekala menggunakan mediasi konflik, pemetaan masyarakat, dan layanan lainnya untuk membantu menyelesaikan masalah ini.

Provisi Data Dasar dan Peta Kadastral

SEKALA telah mengembangkan metodologi yang sistematis untuk mengkompilasi, mengumpulkan, menganalisis dan meningkatkan data spasial dan statistik yang relevan dengan REDD+, pengelolaan hutan alam dan perencanaan ruang. Sekala telah mengembangkan kemampuan dalam mengidentifikasi inkonsistensi data, harmonisasi data spasial dan memfasilitasi konsensus mengenai perbedaan data melalui dialog multi-stakeholder.

Kajian Lingkungan Hidup Strategis

Kajian Lingkungan Hidup Strategis (KLHS) adalah proses yang sistematis untuk mendukung pengambilan keputusan, yang bertujuan untuk memastikan aspek-aspek lingkungan hidup dan keberlanjutan lain dipertimbangkan dalam pembuatan kebijakan, perencanaan dan program.

Pages